INFORMASI TERKINI
  • 1 tahun yang lalu / Dapatkan Informasi Kegiatan Terupdate Masjid Agung Sunda Kelapa Dapat di Akun Instagram (@masjidagungsundakelapa)
WAKTU :

Hadiah Untuk Palestina, Wujud Dukungan Remaja Islam Sunda Kelapa Terhadap Kemanusiaan

Terbit 11 Juli 2024 | Oleh : Tatyana Virgiani | Kategori : BERITA KEGIATAN / RISKA - Remaja Islam Sunda Kelapa
Hadiah Untuk Palestina, Wujud Dukungan Remaja Islam Sunda Kelapa Terhadap Kemanusiaan

Ahad, 7 Juli 2024 – Pada 1 Muharram 1446 H, Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) menggelar Talkshow bertajuk “Setia Bersama Palestina”, bersama ustadz Weemar Aditya, Hawariyyun, Bang Onim, dan Erlangga Greschinov.

Bertempat di Ruang Ibadah Utama, Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng, Jakarta Pusat. Acara dibuka pukul 13.00 WIB oleh MC Iqmal dan Faris yang merupakan anggota RISKA. Talkshow hari ini adalah acara puncak dari program HUP (Hadiah Untuk Palestina) yang diadakan RISKA dalam rangka menunjukkan dukungan dan solidaritas terhadap saudara-saudara kita di Palestina yang sedang berjuang menghadapi genosida. Kampanye ini sudah digaungkan RISKA dari bulan April dengan menjual berbagai merchandise HUP (Hadiah Untuk Palestina) yang keuntungannya akan digunakan untuk donasi ke Palestina.

Sesi pertama dibuka dengan talkshow bertemakan “Guardians of Heaven : Voice Against Genocide.” Mendatangkan dua pemateri yang cukup masif dalam menyuarakan perjuangan terhadap Palestina lewat media sosial yaitu Bang Onim dan Erlangga Greschinov. Abdillah Onim, atau biasa disapa Bang Onim,  merupakan aktivis Palestina dan founder NPC (Nusantara Palestina Center).

Bang Onim mengatakan, “Alhamdulillah saya sangat bersyukur diberikan kesempatan oleh Allah SWT bisa hadir di Palestina, di Gaza, bisa melihat dan merasakan langsung. Bisa dikatakan menjadi korban kebiadaban Zionis Israel yang mana saat melakukan liputan di sana itu berkali-kali dijadikan target rudal oleh Zionis Israel. Siapapun berada di Gaza yang paling dijadikan target itu adalah pejuang Palestina dan mereka yang memegang kamera karena menyiarkan kebrutalan dan kebiadaban Zionis Israel.”

Sedangkan Erlangga Greschinov merupakan founder Fakta Bahasa yang menginisiasi gerakan Julid Fi Sabilillah. Julid Fi Sabilillah merupakan gerakan netizen Indonesia dan Malaysia untuk melawan Zionis dan Israel di media sosial dan Erlangga Greschinov sebagai Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel.

Erlangga Greschinov menceritakan, “Jaman kita itu berbeda dengan sebelumnya. Belum ada internet, Instagram, Twitter, Tiktok, dan lainnya. Dan pada jaman itu Zionis sudah bisa menguasai berbagai media massa, televisi, radio. Jadi permainan narasi itu lebih banyak bisa dimainkan sesuka hati oleh mereka. Sekarang jamannya berbeda, ada Instagram, Twitter, Tiktok, ada media sosial di mana kita bisa menyuarakan isu-isu yang tidak muncul di media massa atau hal-hal yang sengaja ditutup-tutupi oleh Israel.”

Sesi kedua dimulai pukul 15.30 WIB bertemakan “Your Struggle is Our Struggle” yang dibawakan oleh ustadz Weemar Aditya bersama Hawariyyun.

Hawariyyun membuka sesi 2 dengan ucapan, “Saya sangat respect sekali dengan teman-teman yang mau duduk dan belajar tentang Baitul Maqdis di sini. Karena jujur pembahasan tentang Baitul Maqdis adalah pembahasan yang berat jadi kalau misalnya kita punya level pemahaman dan level simpati yang sangat-sangat bertingkat, maka orang-orang yang memerhatikan Baitul Maqdis itu adalah orang yang spesial. Orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya dan ingin berkontribusi serta memikirkan saudara-saudaranya yang jauh di sana. Orang itu biasanya cuma memikirkan dirinya sendiri kan? Tapi orang-orang di sini punya level empati yang luas bahkan hingga ke negeri Syam.”

Kemudian dilanjutkan oleh ustadz Weemar Aditya yang menceritakan sejarah panjang perjuangan Palestina dan mengapa perjuangan mereka juga perjuangan untuk kita. Their struggle is also our struggle.

Ustadz Weemar Aditya berpesan, “Satu-satunya yang bisa membuat kita bergandengan tangan mengurusi Baitul Maqdis adalah ketika kita meletakkan ini sebagai permasalahan aqidah kita. Di mana ada kiblat utama kita yang sedang dijajah oleh Zionis Yahudi. Dari situlah kemudian kita bergandengan tangan.”

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipandu oleh Hawariyyun. Mari kita doakan keselamatan saudara-saudari muslim kita di Palestina. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemerdekaan bagi tanah Palestina. Alhamdulillah  dengan ini berakhir pula program HUP (Hadiah Untuk Palestina) yang telah berjalan selama 3 bulan ini. Sampai jumpa di agenda menarik RISKA selanjutnya!

 

SebelumnyaGEMA MUHARRAM 1446 H : I'tikaf dan Qiyamullail Malam Tahun Baru Hijriyyah di Masjid Agung Sunda Kelapa SesudahnyaLatihan Bersama dan Milad Kedua Senam BEP (Bio Energy Power) di Masjid Agung Sunda Kelapa

Berita Lainnya