INFORMASI TERKINI
  • 1 tahun yang lalu / Dapatkan Informasi Kegiatan Terupdate Masjid Agung Sunda Kelapa Dapat di Akun Instagram (@masjidagungsundakelapa)
WAKTU :

Kunjungan Dewan Pengurus MASK Ke Kebun Jenderal TNI Agus Subiyanto “Masjid: Cahaya Peradaban, Pelita Kehidupan”

Terbit 14 Mei 2025 | Oleh : Tatyana Virgiani | Kategori : BERITA KEGIATAN / Dewan Pengurus
Kunjungan Dewan Pengurus MASK Ke Kebun Jenderal TNI Agus Subiyanto “Masjid: Cahaya Peradaban, Pelita Kehidupan”

 

Selasa, 13 Mei 2025 — Kunjungan penuh berkah ini telah membuka mata hati dan memperluas pandangan kami, segenap jajaran Dewan Pengurus dan Jamaah Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), akan makna hakiki sebuah masjid dalam peradaban umat. Masjid bukan sekadar tempat bersujud, melainkan mercusuar kehidupan yang memancarkan cahaya ilmu, menebarkan maslahat, dan menjadi pusat peradaban yang menumbuhkan kemandirian umat di segala bidang.

Di tengah derasnya arus dunia yang sering melalaikan, kunjungan ini mengingatkan kami bahwa ilmu yang bermanfaat bukan hanya yang berkaitan dengan urusan akhirat, tetapi juga yang mampu memuliakan kehidupan di dunia. Inilah hakikat taqwa yang kaffah—menyeimbangkan antara bekal akhirat dan kebermanfaatan di dunia, sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia…”
(QS. Al-Qashash: 77)

Kegiatan ini dihadiri oleh bpk. Setyanto P. Santosa (Ketua DP-MASK), KH. Sholeh Asri (Wakil I Ketua DP-MASK), bpk. Bambang Setiyono (Wakil II Ketua DP-MASK), bpk. Huraera Nurhani (Sekretaris DP-MASK), serta Dr. H . Fuad Bawazier (Dewan Pembina MASK).

Semangat yang dibawa dari kebun terpadu milik Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si, tersebut menjadi cermin bahwa pembelajaran di masjid harus meluas: dari lantunan ayat suci hingga ilmu keterampilan yang menumbuhkan ekonomi keluarga; dari majelis dzikir hingga pelatihan yang membangkitkan kemandirian masyarakat.

Rasulullah SAW sendiri telah menjadikan Masjid Nabawi bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, musyawarah, pengobatan, bahkan pengorganisasian pasukan. Dalam sebuah riwayat disebutkan :

“Masjid beliau dijadikan tempat untuk mengajari orang-orang Islam yang baru masuk Islam, tempat menyelesaikan perkara mereka, dan tempat berkumpulnya kaum Muslimin.”
(HR. Al-Bukhari, dalam Adabul Mufrad)

Sudah saatnya masjid kembali menjadi pusat peradaban seperti di masa Rasulullah SAW—tempat berkumpulnya para ahlul ilmi, para pedagang yang jujur, para dermawan yang ikhlas, dan para pemuda yang penuh semangat membangun umat.

Semoga langkah ini menjadi awal kebangkitan MASK sebagai pusat pemberdayaan umat, tempat lahirnya generasi yang kuat aqidahnya, cerdas akalnya, dan mandiri ekonominya.

 

SebelumnyaDialog Eksklusif MASK x ICMI Eps. 3: “Fiskal Terbatas, Ekonomi Umat Menguat” – Seruan dari Masjid untuk Indonesia yang Lebih Adil dan Bermartabat

Berita Lainnya