INFORMASI TERKINI
  • 2 tahun yang lalu / Dapatkan Informasi Kegiatan Terupdate Masjid Agung Sunda Kelapa Dapat di Akun Instagram (@masjidagungsundakelapa)
WAKTU :

Menemukan Makna “Capek” Bersama Ustadz Salim A. Fillah dalam NGACA, Ngaji di Cafe Bareng RISKA

Terbit 14 Juli 2025 | Oleh : Tatyana Virgiani | Kategori : BERITA KEGIATAN / RISKA - Remaja Islam Sunda Kelapa
Menemukan Makna "Capek" Bersama Ustadz Salim A. Fillah dalam NGACA, Ngaji di Cafe Bareng RISKA

Jakarta, 13 Juli 2025 — RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) kembali menghadirkan inovasi dakwah yang menyegarkan generasi muda melalui program terbaru bertajuk NGACA (Ngaji di Café). Kegiatan perdana ini sukses diselenggarakan pada Ahad, 13 Juli 2025 bertempat di Coverage Coffee & Eatery, Jakarta Pusat, pukul 10.00–12.00 WIB.

Mengangkat tema “Capek”, kajian kali ini menghadirkan narasumber spesial Ustadz Salim A. Fillah, seorang penulis dan dai yang dikenal dengan gaya penyampaian yang menyentuh dan terkenal di kalangan anak muda. Sebelum sesi materi dimulai, peserta diajak untuk mencurahkan rasa lelah dan capeknya pada sebuah sticky notes yang 3 di antaranya nanti akan dibacakan oleh Ustadz Salim.

Masuk ke materi utama, Ustadz Salim menyampaikan bahwa dunia memang tempatnya lelah, namun semua lelah akan terasa indah jika karena Allah (lillah). Beliau menegaskan bahwa capek adalah bagian dari kehidupan, namun kita harus pandai memilih: capek karena kebaikan dan amal saleh yang berpahala, atau capek karena hal sia-sia bahkan berdosa.

“Capeklah kamu di dunia selama kamu tinggal di dunia, dan capeklah kamu di akhirat seperti selama kamu tinggal di akhirat,” ujar beliau menegaskan pentingnya orientasi hidup yang benar.

Ustadz Salim mengajak para peserta untuk merefleksikan aktivitas harian mereka. Apakah lelah yang dirasa memiliki nilai di sisi Allah? Apakah itu bernilai investasi akhirat? Jika ya, maka capek itu worth it. Karena mereka yang memahami makna lelah karena ibadah adalah orang-orang yang menyadari bahwa dunia ini hanya sebentar, maka lelahnya pun sementara.

Duduk santai di café, sembari menikmati suasana akrab dan hangat, para peserta tampak antusias mengikuti jalannya kajian. Dihadiri oleh 81 peserta baik ikhwan maupun akhwat, peserta dapat bertanya dan curhat langsung kepada Ust. Salim mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Konsep NGACA ini dihadirkan sebagai ruang dakwah kreatif yang menjangkau anak muda di tempat yang dekat dengan keseharian mereka, namun tetap sarat dengan nilai-nilai Islam.

Semoga kegiatan NGACA perdana ini menjadi pembuka jalan untuk lebih banyak ruang-ruang kebaikan di luar masjid, agar syiar Islam terus hidup di berbagai lini kehidupan. Sampai jumpa di agenda menarik selanjutnya!

Sebelumnya"How to be Abi & Umi?" Sesi II Kelas Pra Nikah Angkatan 3 Bersama Direktur INSISTS, Dr. Henri Shalahuddin SesudahnyaKunjungan Gifian Edu Club ke Masjid Agung Sunda Kelapa: Mengenal Masjid sebagai Ruang Ibadah dan Edukasi

Berita Lainnya