Pertemuan Kedua Kelas Pra-Nikah Program Ta’aruf Sunda Kelapa Bersama Ust. Setia Furqon Kholid
Sabtu, 8 Juni 2024 – Memasuki pekan kedua pelaksanaan Kelas Pra-Nikah Program Ta’aruf Sunda Kelapa. Kali ini kita akan menuntut ilmu bersama ust. Setia Furqon Kholid, seorang Motivator muda dengan lebih dari 700.000 alumni training dari pelajar, mahasiswa, guru juga corporate dari Aceh sampai Papua dari tahun 2009-2017. Penulis 15 buku best seller. Founder Kelas Jodoh dengan 40.000 member yang tersebar di seluruh Indonesia. Serta peraih award The Best Motivator 2016 dari Madina Qur’an.
Pada hari Sabtu (8/6/24), registrasi dibuka sejak pukul 08.30 WIB. Berlokasi di Aula Sakinah, Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng, Jakarta Pusat. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan dipandu oleh Master of Ceremony (MC) ust. Reno Fathur, bagian Informatika dan Informasi Masjid Agung Sunda Kelapa. Ust. Reno memperkenalkan para Musyrif dan Musyrifah yang berasal dari karyawan serta Lembaga Masjid Agung Sunda Kelapa. Peserta akan dibagi ke beberapa kelompok kemudian duduk melingkar dan berkenalan selama 15 menit. Kedepannya peserta yang telah terbagi dalam kelompok dapat berdiskusi langsung bersama para Musyrif/Musyrifah.
Setelah sesi dinamika kelompok berakhir, ust. Setia Furqon Kholid mengawali sesinya dengan kegiatan interaktif dengan seluruh peserta. Peserta diajak untuk bermain games kecocokan bersama teman di sebelahnya. Kegiatan tersebut pun berhasil mencairkan suasana dan menyambut gelak tawa dari para peserta. Setelah mengenal satu sama lain, ust. Setia pun membuka sesi materinya yang mengusung tema, “Fiqh & Ushul Fiqh Bab Nikah.”
Ust. Setia Furqon Kholid menyampaikan, “Bahwa hukum nikah ada empat, yaitu wajib, sunnah, makruh, dan haram.”
Hukum Nikah :
- Wajib : siap menikahi, tak bisa menahan syahwat.
- Sunnah : siap menikahi, bisa menahan syahwat.
- Makruh : menikah tapi belum siap menikahi, menikah karena terpaksa.
- Haram : menikah yang dilarang agama, menikahi saudara sendiri, menikahi yang beda agama, menikahi istri orang lain, menikah untuuk menyakiti.
Kemudian ust. Setia menanyakan paradigma seputar pernikahan kepada para peserta, “Menikahi yang dicintai atau mencintai yang dinikahi?”. Lantas menyambut beragam reaksi, ust. Setia kembali bertanya, “Jatuh cinta atau bangun cinta? Menunggu atau menyatakan dulu? Menikahi yang sudah mapan atau masih merintis? Menikahi yang lebih muda, lebih tua, atau sepadan? Menikah muda, baguskah?”
Materi yang dibawakan ust. Setia Furqon Kholid lebih menarik karena mengajak langsung peserta untuk berinteraksi. Tak lupa di sela-sela materi, ust. Setia juga membagikan bukunya bagi peserta yang menjawab pertanyaan atau bertanya. Diperkirakan sebanyak 140 peserta menghadiri Kelas Pranikah pekan kedua ini.
Kegiatan kelas pra-nikah hari ini berakhir pada pukul 11.45 WIB dan ditutup dengan berfoto besama semua peserta, panitia, serta ust. Setia Furqon Kholid. Kelas Pranikah Program Ta’aruf Sunda Kelapa insyaAllah akan dilaksanakan selama 1 Juni – 27 Juli 2024. Kegiatan ini akan diselenggarakan setiap hari Sabtu sebanyak 9 kali pertemuan dengan para pembicara yang ahli di bidangnya. Serta Dinamika Kelompok bersama para Musyrif dan Musyifah.