Berpartisipasi Dalam Aksi Damai Bela Palestina, Masjid Agung Sunda Kelapa Bagikan Semangka Gratis!🍉
Ahad, 5 November 2023—Jutaan peserta yang tergabung dalam Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada pagi hari ini. Sesuai arahan, seluruh peserta terlihat mengenakan baju putih serta membawa atribut dan bendera Palestina. Kegiatan yang didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ormas Keagamaan (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu), dll ini merupakan bentuk dukungan dan kepedulian rakyat Indonesia pada penjajahan Palestina dan kekejaman Israel.
Seperti kita ketahui Israel telah menjajah Palestina sejak 5 Juni 1967. Setelah 75 tahun berlalu keadaan justru semakin memburuk dengan penyerangan bom Israel ke sejumlah Rumah Sakit yang menjadi tempat penampungan warga sipil Palestina. Lebih dari 4.000 anak Palestina tewas, setelah nyaris satu bulan pasukan Israel melakukan agresi dan menggempur wilayah di Jalur Gaza. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, ada 4.008 anak yang tewas, sementara total keseluruhan korban genosida ini telah mencapai 9.770 jiwa.
Masjid Agung Sunda Kelapa sebagai pusat peribadatan, pendidikan, sosial, maupun perekonomian. Turut berdiri di garda terdepan untuk membela Kemerdekaan Palestina. Pada hari Ahad (5/11/2023) MASK menyediakan mobil Ambulans di pelataran Pintu Masuk Medan Merdeka, Monas. Bersama sejumlah ibu-ibu dari Majelis Taklim Ibu-Ibu Sunda Kelapa (MTII-MASK), kami juga membagikan beragam kue, air madu lemon, air mineral serta potongan buah semangka gratis kepada peserta Aksi Damai Bela Palestina hari ini. Turut hadir juga ibu Nadia yang merupakan istri dari bpk. Bambang Setiyono (Wakil Ketua II Dewan Pengurus MASK), ibu Badriah (Staff Bidang Sosial dan Kemasyarakatan MASK), Nadjib, serta dibantu bpk. Hidayatullah selaku supir.
Semangka sendiri merupakan simbol negara Palestina setelah Perang Enam Hari pada 1967. Saat itu pemerintah Israel—yang pada kala itu bertempur dengan negara-negara tetangga, termasuk Mesir, Suriah, dan Yordania—melarang pengibaran bendera Palestina di muka umum dalam perbatasannya untuk menutupi nasionalisme Palestina dan Arab. Untuk mengakali larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan buah semangka yang mereka potong menjadi segitiga karena menyerupai bendera mereka yang mengandung warna merah, hitam, putih dan hijau. Di era media sosial saat ini penyebaran konten dan berita Palestina kerap kali dibatasi/disensor apabila menyertakan bendera Palestina. Oleh karena itu gambar irisan semangka menjadi alternatif yang sering digunakann oleh kalangan pro-Palestina dalam menyuarakan dukungannya.
