INFORMASI TERKINI
  • 1 tahun yang lalu / Dapatkan Informasi Kegiatan Terupdate Masjid Agung Sunda Kelapa Dapat di Akun Instagram (@masjidagungsundakelapa)
WAKTU :

KAJIAN MUSLIMAH SEPTEMBER 2023 BERSAMA USTADZAH AISYAH FARID BSA

Terbit 25 September 2023 | Oleh : Tatyana Virgiani | Kategori : BERITA KEGIATAN / Bidang Dakwah Peribadatan / Bidang Sosial Kemasyarakatan
KAJIAN MUSLIMAH SEPTEMBER 2023 BERSAMA USTADZAH AISYAH FARID BSA

Sabtu, 23 September 2023 – Sebagaimana bulan-bulan sebelumnya, bulan ini Masjid Agung Sunda Kelapa juga mengadakan kajian rutin bulanan khusus jamaah akhwat (perempuan). Pada bulan Agustus lalu kita telah belajar bersama Ustadzah Siti Fathiyah Khotib, Lc, MA dengan tema “Sampai Kapan Sabarku Berujung.” Pada bulan September pengisi Kajian Muslimah adalah guru kita Ustadzah Aisyah Farid BSA.

Jamaah akhwat telah memadati Ruang Ibadah Utama Masjid Agung Sunda Kelapa

Di usianya yang masih terbilang muda, nama Ustadzah Aisyah Farid bin Syech Abu bakar bin Salim sudah tak asing di kalangan para pecinta Nabi Muhammad SAW. Ustadzah seringkali mengisi majelis-majelis yang mengkaji ilmu agama Islam dan sunnah Rasulullah. Bertepatan dengan datangnya bulan Maulid Nabi,merupakan momen memperingati hari kelahiran Rasulullah S.A.W, di mana tahun ini jatuh pada hari Kamis tanggal 28 September 2023 M. Maka Kajian Muslimah bulan ini mengusung tema “Memaknai Cinta Rasulullah.”

MC bersama Jamaah yang mendapatkan buku “50 Tahun Masjid Agung Sunda Kelapa” pada sesi quiz

Berlokasi di Ruang Ibadah Utama Masjid Agung Sunda Kelapa. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh MC (Master of Ceremony) Siti Rahmaniyah dan Fitria Zein. Sembari menunggu pesiapan penampilan hadroh, MC memberikan quiz berhadiah buku “50 Tahun Masjid Agung Sunda Kelapa” kepada Jamaah. Acara dilanjutkan pembacaan Surah Yasin, Tahlil, dan Maulid Ad-Dhiyaul Lami’ bersama Tim Hadroh Banat Ummul Batul yang merupakan asuhan Ustadzah Aisyah Farid BSA. Kemudian pembacaan surah Ali Imran ayat 164-167 oleh Eka Nurjanah, salah satu Pengurus BMAQ (Belajar Mahir Membaca Al-Qur’an) RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa). Sesi pembukaan diakhiri dengan sambutan Ibu Tuti Purwoko selaku Wakil Sekretaris Dewan Pengurus MASK.

Tim Hadroh Banat Ummul Batul yang merupakan asuhan Ustadzah Aisyah Farid BSA.

Pukul 09.25 WIB Ustadzah Aisyah Farid BSA hadir di tengah-tengah jamaah yang telah memadati Ruang Ibadah Utama. Diperkirakan sekitar 1.000-an jamaah hadir di RIU dan Serambi Jayakarta MASK pada Sabtu pagi ini, 23 September 2023. Tak lupa kajian ini diramaikan dengan bazar di plaza Masjid Agung Sunda Kelapa sebanyak 10 tenda pedagang UMKM.

Suasana bazar di plaza MASK pada Sabtu pagi, 23 September 2023

Dalam ceramahnya Ustadzah mengungkapkan betapa tinggi dan dalamnya rasa cinta Nabi kepada umatnya. “Hanya sedikit dari umat akhir zaman yang akan masuk Surga. Saat mendenger itu Nabi sampai tumbuh uban karena kepikiran hanya sedikit umatnya yang akan masuk ke dalam Surga. Bahkan selama 3 hari Nabi juga tidak mau bicara karena merasakan sedih pada nasib umatnya di akhir zaman.”

Karena kesedihan Nabi yang tak berkesudahan karena mengingat nasib umatnya, maka Allah memberikan pilihan kepada Nabi antara memilih separuh umatnya masuk surga atau memberikan syafa’at kepada seluruh umatnya, Rasulullah SAW memilih memberikan syafa’at sebab cakupannya lebih luas dan menjadi hak setiap muslim yang beriman. Nabi tidak mau satu pun umatnya kesusahan.

Nabi itu adalah manusia yang paling rela susah asal umatnya bahagia.

Nabi itu adalah manusia yang paling rela tubuhnya bercucuran darah asal umatnya selamat.

Nabi itu adalah manusia yang paling rela menahan panasnya Neraka untuk mengecek apa ada umatnya yang masuk ke sana.

Nabi itu adalah manusia yang paling rela masuk Neraka untuk mengulurkan tangannya kepada umatnya yang sudah masuk Neraka.

“Tidak ada jaminan dan rasa cinta setinggi dan sedalam milik Nabi Muhammad. Level cinta kita dan orangtua kita hanya sebatas Dunia,” ujar Ustadzah.

Membuat jamaah semakin terbuai dengan pembawaan dan penyampaian ceramah Ustadzah Aisyah Farid BSA yang sangat runut dan mudah dicerna. Tak sedikit jamaah yang yang hadir meneteskan air matanya karena terharu dan menyentuh hati saat mendengar makna cinta Rasulullah SAW.

“Memaknai cinta Rasulullah. Nabi berharap kita berada di jalan yang benar. Nabi takut umatnya berada di jalan yang salah. Tidak ada lagi yang diinginkan Nabi selain melihat umatnya berada di jalan yang benar.”

Ada sejarah Nabi mencari peruntungan ke Thaif untuk berdakwah. Namun mereka yang berada di Thaif sudah lebih dulu mendengar kabar kedatangan Nabi. Maka saat Nabi datang pun di sana mereka sudah siap menyerang Nabi. Anak-anak kecil menunggu dengan tangan menggenggam batu. Habis Nabi dipukul, lebam wajahnya, berdarah-darah tubuhnya, keringat bercucuran dan air matanya mengalir. Tapi Nabi justru menengadahkan tangannya dan berdoa, “Ya Allah ke mana lagi aku harus pergi? Sedangkan mereka menyambutku dengan pukulan. Dengan kekerasan. Tapi jika semua ini terjadi karena kehendak-Mu ya Allah maka aku ridho.”

Nabi diutus bukan untuk mendendam, untuk membenci. Tapi Nabi diutus untuk menunjukkan kebenaran.

“Ya Allah ampunilah umatku. Mereka hanyalah orang-orang yang tidak tahu.”

Nabi di tengah-tengah terdzolimi tidak keluar satu pun kata kata membenci tapi justru doa-doa untuk para umatnya. Maka inilah yang dinamakan cinta.

Nabi adalah pemegang kunci Surga. Manusia yang akan pertama masuk Surga. Tapi dia lebih memilih menunggu di depan pintu Neraka untuk memastikan umatnya tidak masuk Neraka. Jika ada umatnya muslim yang masuk Neraka maka Nabi akan mengingat wajahnya untuk dia tolong.

Kenapa kita harus menjadi pengikut Nabi Muhammad?

Kenapa kita harus meneladani sosok Nabi Muhammad?

Karena itu semua adalah perintah Allah.

Nabi tidak pernah menyuruh kita.

Allah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 31 :

Katakanlah (Muhammad) “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu…”

Tidak peduli seberapa amal salih yang kita lakukan, tidaklah kita masuk Surga kalau kita belum menjadi pengikut Nabi Muhammad. Maka hidupkanlah sunnah-sunnah Nabi.

“Barangsiapa yang menghidupkan/mengamalkan Sunnahku, maka ia telah menghidupkan aku kembali. Dan barang siapa yang sudah menghidupkan aku kembali maka ia akan kembali bersamaku saat di Surga nanti.”

Pertanyaannya sunnah Nabi apa saja yang sudah kita hidupkan? Apa saja sunnah sunnah yang sudah kita kerjakan tanpa sekalipun kita tinggalkan?

Para Relawan Kajian Muslimah Sabtu, 23 September 2023

SebelumnyaTASYAKURAN WISUDA, MILAD, DAN PELUNCURAN BUKU ARIEF ROSYID HASAN, DP-MASJID AGUNG SUNDA KELAPA SesudahnyaINTERNAL AUDITOR MASJID AGUNG SUNDA KELAPA HADIRI EXECUTIVE FORUM YPIA

Berita Lainnya