LIPUTAN PROGRAM PEP, KERJASAMA LAZ ZAKATEL – MASJID AGUNG SUNDA KELAPA

Selasa, 5 September 2023 – Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat ZAKATEL, lembaga nirlaba yang mengelola zakat, infak, shodaqoh, dan wakaf dan mendistribusikannya kepada yang berhak sesuai syariat Islam. Bentuk Kerjasama antara ZAKATEL dan MASK dalam program penyaluran zakat adalah Program PEP (Pemberdayaan Ekonomi Produktif), penyaluran berbentuk Bantuan Tambahan Modal Usaha Mikro dengan Pola Qordhul Hasan.

Qordhul Hasan adalah jenis pinjaman yang diberikan kepada pihak yang membutuhkan dengan kriteria tertentu. Pinjaman ini bersifat sosial, sehingga peminjam hanya mengembalikan sejumlah pokok pinjaman tanpa imbal jasa (bunga). Pinjaman ini diberikan kepada para anggota binaan yang telah terdaftar di ZAKATEL dan tersebar di beberapa daerah seperti Bandung, Jakarta, Bogor, Depok, dll. Satu kelompok penerima manfaat terdiri dari beberapa individu, yang mana tiap individu memiliki koordinator yang mengatur perputaran pinjaman modal dari peminjaman hingga pengembalian.

Pada hari selasa (05/09), ZAKATEL mengutus beberapa staf multimedia ZAKATEL sebagai wujud komitmen kolaborasi dengan meliput dan mendokumentasikan beberapa contoh usaha mikro yang mendapat bantuan pinjaman modal PEP. Diawali dengan silaturahmi antara ZAKATEL yang diwakili oleh Bapak Drs. Aep Sunarya (Sekretaris Yayasan), Bapak Barman Wahidatan (Direktur LAZ), beserta tim dengan Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang diwakili oleh Ibu Pudji Astuti (Wakil Sekretaris Dewan Pengurus MASK), Ibu Ramadiana Putri (Penanggungjawab PEP Kelompok Masjid Agung Sunda Kelapa), Ibu Sri Kusnarmini (Bidang Administrasi Keuangan), Ustadz Nujhan (Staf Khusus Dewan Pengurus), Ustadz Reno Fathur (Bidang Informatika Komunikasi) dan Bapak Jumatno (Radio MSK).

Masjid Agung Sunda Kelapa Berkolaborasi dengan ZAKATEL sejak  Maret 2022

Proses peliputan ini didokumentasikan secara menyeluruh dari kondisi dapur dan tempat makan, proses memasak, display produk, wawancara dewan pengurus, wawancara pelaku usaha, dan juga pelanggan yang saat itu sedang membeli makanan. Dokumentasi ini mendapatkan respon yang positif bagi seluruh pihak yang terkait.

“Alhamdulillah dengan Program PEP ini kami bisa mengembangkan usaha kami dengan menambah menu makanan menjadi lebih variatif” Ujar Bapak Jalal dan Jalil.

“dan semoga selanjutnya bisa membantu kembali usaha warung makan ini, dan kami juga dapat berinfaq kepada Masjid” imbuh mereka.

Penerima manfaat program PEP kelompok Masjid Agung Sunda Kelapa terdiri dari kurang lebih 40 Unit usaha Mikro, yang mayoritasnya adalah karyawan Masjid Agung Sunda Kelapa yang memiliki usaha mikro di Bogor, Depok, dan Jakarta. Salah satunya adalah Bapak Jalal dan Bapak Muhammad Abdul Jalilullah yang memiliki usaha Warung Makan Nasi Padang dan Warung Makan Ayam Geprek di area Masjid Agung Sunda Kelapa. Kedua usaha mikro tersebut telah mendapatkan bantuan modal PEP yang kemudian digunakan untuk membeli beberapa peralatan yang membantu meningkatkan pelayanan pelanggan.

Selain peralatan warung, anggota binaan juga dianjurkan untuk segera menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), standar kode QR nasional yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia, guna mempermudah pembeli dan pedagan dengan transaksi jual beli online. Harapan dari program PEP ini sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan produk yang dijual oleh para anggota, sehingga memperkuat kekuatan ekonomi dari umat dan masyarakat di sektor UMKM.

Muslim Dengan Ekonomi Yang Kuat Akan Lebih Mudah Meningkatkan Keimanannya