INFORMASI TERKINI
  • 7 bulan yang lalu / Dapatkan Informasi Kegiatan Terupdate Masjid Agung Sunda Kelapa Dapat di Akun Instagram (@masjidagungsundakelapa)
WAKTU :

Seminar Pra-Nikah “Ta’aruf : Why Not?”, MASK Perkenalkan Program Ta’aruf Sunda Kelapa

Terbit 4 Maret 2024 | Oleh : Tatyana Virgiani | Kategori : BERITA KEGIATAN / Bidang Dakwah Peribadatan / Bidang Pendidikan / INFO LAYANAN
Seminar Pra-Nikah "Ta'aruf : Why Not?", MASK Perkenalkan Program Ta'aruf Sunda Kelapa

Ahad, 3 Maret 2024 – Pernikahan merupakan ibadah dengan kedudukan yang sangat penting dan suci dalam islam. Namun tidak sedikit yang memasuki jenjang pernikahan tanpa ilmu dan akhirnya tertatih menjalaninya. Oleh karena itu menyiapkan diri menuju pernikahan dengan bekal ilmu tentu menjadi  keharusan bagi setiap muslim. Alhamdulillah telah terlaksana Seminar Pra-Nikah bertajuk “Ta’aruf : Why Not?” bersama Ustadz Arif Rahman Lubiss pada tanggal Ahad, 3 Maret 2024. Bertempat di Ruang Ibadah Utama, Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No.16, Menteng, Jakarta Pusat.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB setelah pelaksanaan kajian rutin yang biasa didakan pada Ahad pagi, yaitu Kuliah Dhuha. Kegiatan Seminar Pra-Nikah hari ini dibuka dengan penampilan grup Sholawat & Hadroh MASK yang terdiri dari karyawati, pengurus, serta ibu-ibu jamaah Masjid Agung Sunda Kelapa. Mereka membawakan 4 lagu sholawat yaitu Raqot Aina, Natawassal bil Hubabah. Marhaban ya Syahru Ramadhan, dan Arhaman Rahimin. Ibu Fitria Zein dan ibu Hanifa Busra selaku vokal utama mengajak serta para peserta Seminar Pranikah untuk ikut bersenandung sholawat dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Di deretan pemain hadroh turut serta ibu Pudji Astuti, atau biasa kita sapa ibu Tuti Purwoko, selaku Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa.

Setelah penampilan Sholawat & Hadroh, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an beserta artinya oleh Ustad Reno Fathurrahman (yang merupakan bagian Informatika di Masjid Agung Sunda Kelapa). Ustadz Reno membacakan surah Ar-Rum ayat 21 dan surah An-Nisa ayat 1, sesuai tema Seminar Pra-Nikah yang diadakan hari ini. Kemudian kegiatan selanjutnya adalah sambutan dari Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, bpk. Setyanto P. Santosa. Dalam sambutannya pak Setyanto menjelaskan bahwa acara Seminar Pra-Nikah ini dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan program baru MASK yaitu Ta’aruf Sunda Kelapa (TSK). Program ini diadakan berlandaskan banyaknya para jamaah putra dan putri yang menitipkan CV (Curiculum Vitae) kepada petugas masjid dan meminta dalam hal ini dapat dibantu untuk mencari pasangan hidup.

Pak Setyanto juga bercerita bahwa di jaman serba digital ini, banyak kebutuhan dan jasa yang ditawarkan lewat iklan di media sosial. Begitu juga dengan Ta’aruf, betapa banyak program Ta’aruf yang ditawarkan di media sosial dan Google. Namun berapa banyak orang yang tersesat saat bertanya dengan Google Maps, begitu pula dengan mencari jodoh. Dalam rangka untuk menjadikan Masjid Agung Sunda Kelapa sebagai pusat peribadatan dan peradaban khususnya di daerah Jakarta Pusat, spesifiknya di Menteng. Menurut pak Setyanto hal ini (persoalan mencari pasangan) juga merupakan salah satu tanggung jawab pengurus masjid.

“Oleh karena itu menurut saya ini merupakan kewajiban pengurus masjid di manapun untuk membuat program Ta’aruf. Lebih baik berkenalan di Masjid daripada di Mall atau di Kafe. Dan banyak juga yang berkenalan di Google dan tidak berhasil. Maka diperlukan kegiatan atau forum yang dapat menampung jamaah. Makanya Masjid Agung Sunda Kelapa mengadakan forum setiap hari Jumat adalah untuk menampung para yang ingin berkonsultasi mengenai jodoh. Karena kami sadar betul nasihat para Kyai itu sangat dibutuhkan. Jadi silahkan Masjid Agung Sunda Kelapa membuka forum untuk konsultasi yang sementara kami adakan setiap hari Jumat pukul 14,00 WIB yang langsung diasuh oleh Dr. KH. Zakky Mubarak, MA.” ujar pak Setyanto dalam sambutannya.

Pukul 09.40 WIB acara dilanjutkan dengan dipandu oleh MC (Master of Ceremony) Ustadz Nujhan yang merupakan Staf Khusus Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa. Dalam kegiatan Seminar Pra-Nikah “Ta’aruf : Why Not?” turut hadir pula KH. Sholeh Asri selaku Wakil Ketua I Dewan Pengurus MASK, serta bpk. Syafruddin Mafud yang merupakan Kepala Bidang Pendidikan MASK sekaligus penanggung jawab acara Seminar Pra-Nikah hari ini.

Acara inti yaitu Seminar Pra-Nikah bertema “Ta’aruf : Why Not?” bersama Ustadz Arif Rahman Lubis pun dimulai pukul 10.00 WIB. Ketika banyak jamaah terlihat sudah mengisi Ruang Ibadah Utama Masjid Agung Sunda Kelapa. Ustadz Arif Rahman Lubis sendiri merupakan seorang asatidz yang berdomisili di Bandung. Beliau adalah Founder Teladan Rasul, founder Komunitas Cinta Istighfar, pengisi Inspirasi Keluarga Radio MQ FM, Penulis 16 judul buku, founder Kajian Half A Deen, owner Teladan Publishing, founder Jalur Jidig, serta pengisi kajian/seminar Pra-Nikah dan Rumah Tangga Islami sejak tahun 2013.

Ustadz Arif Rahman Lubis membuka kajiannya dengan bercerita bahwa pagi ini Ustadz Reno memberitahukannya bahwa pendaftar Seminar Pra-Nikah “Ta’aruf : Why Not?” sudah tembus 600 orang pendaftar. Kemudian Ustadz Arif bertanya, “menurut kalian tren untuk menikah sekarang menurun atau meningkat?” dan menuai berbagai reaksi dari peserta. Ada yang mengangkat tangan untuk memilih bahwa tren menikah sekarang meningkat, dan ada pula yang mengangkat tangan dengan pendapat bahwan tren untuk menikah sekarang sudah menurun.

“Teman-teman semua ini merupakan sebuah data yang perlu jadi perhatian kita bahwa di Indonesia dari tahun ke tahun penduduknya semakin banyak, seharusnya pernikahan semakin bertambah. Tapi datanya sejak tahun 2018 jumlah pernikahan terus menurun. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa generasi muda kita semakin lama semakin tidak siap untuk menikah. Sementara itu dari tahun ke tahun angka perceraian terus meningkat. Diibaratkan dari 3 pasangan yang menikah, ada satu pasangan yang bercerai. Jadi teman-teman sebelum kita bicara tentang Ta’aruf kita harus paham lebih dulu tentang kondisi keseluruhan generasi muda di Indonesia,” ujar Ustad Arif Rahman Lubis.Maka dapat disimpulkan belajar Ilmu sebelum menikah itu menjadi hal yang wajib karena orang semakin lama makin tidak siap untuk menikah. Pernikahan pun semakin banyak yang berakhir dengan perceraian. Data menunjukkan 70% perceraian terjadi karena ceria gugat, artinya pihak perempuan/istri yang menggugat cerai suami. Perselisihan dan pertengkaran itu memegang setengah lebih sebab perceraian, penyebab kedua adalah ekonomi, dan penyebab ketiga adalah ketidakcocokan sehingga pihak satunya meninggalkan pihak yang lain. Hal-hal ini harus menjadi perhatian saat menjalankan Ta’aruf di kemudian hari.

Beralih ke topik Cinta dan perasaan tertarik dengan lawan jenis. Ustadz Arif kembali bertanya kepada peserta, “Apakah cinta itu baik atau tidak baik?”

Cinta kita atau rasa ketertarikan kita sebenarnya berasal dari Allah SWT. Allah SWT memberikan perasaan tertarik pada lawan jenis kita untuk nantinya kita ikat dengan ikatan suci yang bernama pernikahan. Sehingga nantinya kita akan mendapatkan sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Mengutip dari perkataan Buya Hamka :

“Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia. Ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci, cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya.”

Tanah itu diibaratkan dengan hati kita. Kalau hati kita suci maka cinta yang suci itu akan tetap suci. Tapi kalau hati kita kotor cinta yang sebelumnya suci itu akan terkotori dengan nafsu kemudian menyebabkan kita berprilaku yang juga kotor dan menyebabkan cinta yang aslinya suci tadi menjadi sesuatu yang menyebabkan celaka pada kita.

Faling in love isn’t Haram. It’s what you do with that love that makes it Haram or Halal.” (Dr. Yasir Qadhi)

Memilih Pasangan Hidup :

  1. Wajib : Baik Agama, Mulia Akhlaknya
  2. Penting : Menyelaraskan Visi
  3. Baik Pertimbangkan : Sekufu
  4. Baik Pertimbangkan : Ketertarikan

Kesemuanya mempertimbangkan : rasional, perasaan, dan pilihan terbaik dari Allah (cara berkenalan dengan ta’aruf)

KENAPA BUKAN PACARAN?

  • Simpati buta dan terlalu mengedepankan perasaan
  • Pacar yang baik, bukan suami/istri yang baik
  • Bukan gambaran asli
  • Tidak ada dialog serius terkait rencana kedepan
  • Tidak melibatkan pilihan terbaik dari Allah
  • Maksiat-maksiat yang mungkin terjadi menjauhkan dari keberkahan
  • Fase romantic love akan segera pupus, karena dilakukan sebelum menikah

MERAIH KEUTAMAAN PERNIKAHAN :
1. Menyempurnakan separuh agama
2. Ladang pahala dan sunnah yang sangat banyak
3. Memperoleh anak sholeh sholehah
4. Menemukan partner berjuang menuju ridha dan surga-Nya
5. Meraih ketenangan cinta kasih
6. Suami jd manusia terbaik, istri masuk surga dari pintu mana saje
7. Membangun masyarakat, bangsa dan peradaban yang Islami

Setelah sesi materi berakhir, Ustadz Arif Rahman Lubis membuka sesi pertanyaan melalui online dan offline. Online yaitu melalui formulir pendaftaran online yang diisi sebelumnya oleh peserta. Kemudian dikumpulkan oleh panitia menjadi beberapa pertanyaan FAQ (Frequently Asked Questions). Sedangkan sesi tanya jawab secara offline dipersilahkan kepada para peserta yang hadir baik ikhwan atau akhwat untuk bertanya serta berkonsultasi langsung kepada Ustadz Arif Rahman Lubis. Diperkirakan sebanyak 325  peserta menghadiri Seminar Pra-Nikah hari ini.

Kemudian sesi terakhir adalah Sosialisasi Program Ta’aruf Sunda Kelapa (TSK) yang InsyaAllah akan mulai berjalan di bulan Ramadhan 1445 H. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Seminar Pra-Nikah “Ta’aruf : Why Not” hari ini, peserta dapat mengikuti program TSK MASK yang dibawahi Bidang Pendidikan Masjid Agung Sunda Kelapa. Dengan mendaftar dan mengisi formulir serta membayar biaya administrasi. Peserta akan mendapatkan benefit Sesi Konseling, Materi dan Program Pra-Nikah (dengan kurikulum), Sesi Evaluasi, serta (InsyaAllah) Ta’aruf dengan Bimbingan Musyrif. Selengkapnya peserta dapat menghubungi ke nomor WhatsAppa Sektretariat Masjid 0851-55-123456. 

Terakhir, Seminar Pra-Nikah hari ini ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh Ustadz Arif Rahman Lubis. Selain kajian, di Serambi Jayakarta Masjid Agung Sunda Kelapa juga terdapat berbagai stand Bazaar dari RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa), Kimia Farma ( apabila peserta ingin memeriksakan kesehatan gratis, asam urat, kolesterol, gula darah, tensi darah), serta stand buku Ustadz Arif Rahman Lubis sendiri. Dengan demikian berakhirlah kegiatan Seminar Pra-Nikah “Ta’aruf : Why Not?” hari ini. Sampai jumpa di agenda menarik Masjid Agung Sunda Kelapa selanjutnya!

Ustadz Arif Rahman Lubis sedang memberikan tandatangan kepada para pembeli bukunya

Ustadz Arif Rahman Lubis sedang memberikan tandatangan kepada para pembeli bukunya

Stand Bazar "Be;anja Sambil Berdonasi" oleh RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa)

Stand Bazar “Be;anja Sambil Berdonasi” oleh RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa)

Stand Bazaar Kimia Farma apabila peserta ingin memeriksakan kesehatan gratis, asam urat, kolesterol, gula darah, tensi darah.

Stand Bazaar Kimia Farma apabila peserta ingin memeriksakan kesehatan gratis, asam urat, kolesterol, gula darah, tensi darah.

 

Panitia Ta'aruf Sunda Kelapa (TSK) berfoto dengan Ustadz Arif Rahman Lubis

Panitia Ta’aruf Sunda Kelapa (TSK) berfoto dengan Ustadz Arif Rahman Lubis

 

 

SebelumnyaProgram Silaturahmi Majelis Taklim Ibu-Ibu Masjid Agung Sunda Kelapa (MTII-MASK) SesudahnyaMenyambut Ramadhan 1445 H, Masjid Agung Sunda Kelapa Adakan Munggahan Bersama Pengurus Dan Karyawan

Berita Lainnya