Tingkatkan Kewaspadaan, MASK Adakan Pelatihan Pemadaman Api Bersama DAMKAR Jakarta Pusat
Senin, 8 Januari 2024- Masjid Agung Sunda Kelapa mengadakan sosialisasi pemadam kebakaran di area parkir gerbang barat. Bekerjasama dengan dinas pemadam kebakaran Kota Jakarta Pusat. Kebakaran merupakan salah satu ancaman yang berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa jika kita tidak melakukan upaya yang tepat dalam mencegah kebakaran. Hal inilah yang menjadi dasar dilaksanakannya Pelatihan dan Simulasi Pemadam Kebakaran pada marbot Masjid Anggota Sunda Kelapa.
Untuk mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang cara pemadaman api dengan alat yang memadai. Terutama cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang belum banyak diketahui. Setiap gedung atau bangunan di Indonesia yang telah memenuhi standar pasti dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran. Hal ini mengingat fungsi dari alat pemadam api yang sangat penting. Jika tidak ada alat pemadam, maka kebakaran bisa cepat membesar dan menghanguskan seluruh bangunan. Akibatnya, kerugian yang ditanggung bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran Rupiah.
Dengan adanya alat pemadam kebakaran, faktor penyebab kebakaran bisa ditangani sejak dini. Kerugian yang dialami akibat kebakaran bisa diminimalisir dan adanya korban jiwa juga dapat dicegah. Masjid Agung Sunda Kelapa sendiri menyediakan dua jenis APAR yaitu APAR Powder dan APAR CO2. APAR Powder adalah media dry chemical powder bekerja dengan cara mengisolasi titik api, sehingga oksigen tidak dapat bereaksi langsung dengan sumber api. APAR powder dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, B, C.
Namun minusnya APAR Powder meninggalkan residu yang banyak sehingga tidak disarankan pada alat elektronik karena dapat merusak. Sedangkan APAR CO2 adalah APAR yang menggunakan media gas Carbon Dioxide (CO2) yang bekerja dengan cara menghilangkan oksigen di sekitar titik api. APAR CO2 berfungsi untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.
Kebakaran kelas A biasa terjadi pada benda padat, kecuali logam. Misalnya kebakaran pada plastik, kertas, kain atau kayu. Kebakaran kelas B adalah kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng. Sedangkan kebakaran kelas C merupakan kebakaran instalasi listrik bertegangan. Contohnya adalah: instalasi listrik rumah tanggan, sambungan kabel (soket), perangkat elektronik yang menggunakan listrik, mesin-mesin dan sebagainya.
Kebakaran kelas A biasa terjadi pada benda padat, kecuali logam. Misalnya kebakaran pada plastik, kertas, kain atau kayu. Kebakaran kelas B adalah kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng. Sedangkan kebakaran kelas C merupakan kebakaran instalasi listrik bertegangan. Contohnya adalah: instalasi listrik rumah tanggan, sambungan kabel (soket), perangkat elektronik yang menggunakan listrik, mesin-mesin dan sebagainya.
Terakhir petugas Damkar juga mengajarkan bagaimana caranya memadamkan api bila tidak ada APAR dengan menggunakan karung goni yang dibasahi. Metode ini efektif terutama untuk ibu-ibu yang menghadapi kompor meledak di rumah. Yaitu dengan menggunakan karung goni yang dibasahi dan menutupkannya langsung ke sumber api. Petugas juga menambahkan kalau kita harus berhati-hati dengan melindungi punggung tangan dan wajah menggunakan karung saat menghadapi sumber api.
Dengan demikian berakhirlah pelatihan pemadaman api hari ini, 8 Januari 2024. Semoga ilmu ini bermanfaat bagi para marbot Masjid Agung Sunda Kelapa.